Canberra : Seorang politisi Australia menderita luka-luka di salah satu kakinya. Darah mengucur dari sana. Ia menjadi korban penyerangan di wilayah sekitar pinggiran ibukota Canberra. Pelakunya: seekor kanguru!
Shane Rattenbury, seorang menteri di pemerintahan lokal mengaku, saat kejadian, Kamis subuh, ia sedang lari pagi. "Awalnya aku tak melihat ada kanguru dan hewan itu juga tak melihatku," kata dia seperti dimuat CNN, Jumat 17 Mei 2013. "Ia mulai melompat-lompat mendekat, aku sedikit panik. Lalu, aku merunduk untuk berlindung. Kanguru itu melompat ke tubuhku, menyerang, saat ia berusaha lari."
Kuku kaki tajam binatang tersebut meninggalkan luka di kakinya. Hingga berdarah. Hewan itu lalu pergi ke arah cagar alam terdekat. Meninggalkan korbannya dalam kondisi bingung dan menderita luka cukup dalam.
Kanguru Abu-abu Timur, spesies yang ditemui Shane Rattenbury, biasa ditemui di pinggiran Canberra. Khususnya di saat-saat seperti ini, ketika cuaca kering memaksa mereka merumput dan mencari air di halaman penduduk. "Aku kerap bertemu kanguru saat berlari," kata dia. "Tapi tak ada yang sampai menyerangku dan membuat terluka."
Setelah itu, politisi itu mengaku, luka-lukanya dibersihkan dan diperban di sebuah pusat kesehatan. Perawat di sana tak lupa memberinya suntikan anti-tetanus.
Luka tak lantas membuatnya bolos kerja di dewan setempat. Saat melihat lukanya, para koleganya tak ayal bertanya-tanya. Saat diberitahu itu gara-gara serangan kanguru, tak tawa pun pecah. Humor soal kanguru beredar di dewan hari itu.
Meskipun kanguru biasanya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia, pihak berwenang di wilayah Canberra telah berusaha keras mengendalikan jumlah hewan itu, demi alasan lingkungan. Partai politik Rattenbury, Partai Hijau, tidak menentang kebijakan tersebut.
Jumlah total kanguru di Australia sekitar 50 juta. Salah satu cara pengendalian yang dilakukan adalah menganjurkan orang untuk mengonsumsi daging kanguru.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar